Kamis, 13 Oktober 2011

Menyikapi Transgenik Secara Obyektif (bagian 1)

Oleh: Asep Ahyad Sopiandi


Munculnya tanaman superior hasil rekayasa  genetik dengan cara transfer gen (transgenik) beberapa tahun terakhir ini, telah menimbulkan kontroversi di masyarakat mengenai keamanan produk bioteknologi ini. Beberapa LSM yang konsern di bidang lingkungan hidup dan perlindungan konsumen bahkan secara gencar melakukan kampanye penentangan segala hal yang menyangkut transgenik dan produk transgenik tersebut. Mereka mengkhawatirkan dampak negatif dari transgenik seperti terganggunya keseimbangan ekosistem serta timbulnya penyakit pada manusia ataupun ternak akibat mengkonsumsi bahan pangan hasil transgenik.
             Sedemikian bahayanya kah transgenik? Pada dasarnya setiap teknologi tentu memiliki sisi negatif dan positif tergantung siapa, bagaimana dan untuk apa teknologi tersebut digunakan. Sebagai contoh teknologi nuklir memiliki potensi sebagai penghancur massal jika berada pada pihak yang salah, tetapi di lain pihak memiliki manfaat yang jauh lebih besar untuk kehidupan manusia. Pada transgenik dampak negatif yang dikhawatirkan terjadi ialah terganggunya keseimbangan ekosistem serta timbulnya penyakit pada manusia ataupun ternak akibat mengkonsumsi bahan pangan hasil transgenik.          
Tentu kita tidak boleh mengesampingkan kemungkinan adanya dampak negatif dari transgenik terhadap lingkungan maupun manusia sebagai konsumen  produk transgenik. Tetapi  menolak semua hal yang berbau transgenik juga bukan penyelesaian masalah, karena hal ini justru akan menyebabkan bangsa ini menjadi bangsa penginmpor produk transgenik. Mengapa demikian? laju pertumbuhan penduduk dunia saat ini tidak dapat diimbangi oleh laju produksi pangan karena semakin terbatasnya lahan pertanian. Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat adalah dengan meningkatkan kemampuan tanaman dalam memproduksi bahan pangan dengan cara rekayasa genetik. Jadi mau tidak mau kita pasti akan menjadi pengkonsumsi bahan pangan transgenik, tinggal apakah yang kita konsumsi tersebut merupakan produksi sendiri atau produk USA, Cina dll.

2 komentar:

asasalmualikum....
ikan transgenik itu berproduksi pada umur berapa, dan berapa banyak telur yang dihasilkan?

Minal aidin wal fa'idzin mohon maaf lahir dan batin...

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites