Kamis, 13 Oktober 2011

Indonesia impor kentang dari Cina, petani semakin terpuruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar mengecam kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan importasi berbagai komoditas pertanian, diantaranya impor kentang.

Harga jual kentang di tingkat petani, ujarnya di Jakarta, Rabu, anjlok hingga lima puluh persen akibat gencarnya impor kentang dari China.

Hal ini semakin menunjukan bahwa Kemendag lebih pro liberalisasi pangan dibandingkan mensejahterakan dan meningkatkan produktivitas petani lokal.

"Kebijakan Kemendag memberikan izin terhadap importasi kentang, membuat petani kentang terpuruk dan tidak dapat menikmati harga yang optimum,"katanya.

Impor hortikultura terus terjadi terjadi selama kurun waktu hampir 5 tahun terakhir. Kentang menjadi salah satu komoditas yang ikut serta di impor dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Harga kentang lokal mencapai Rp7000 hingga Rp8000 per kilogram, namun saat ini harga kentang lokal berkisar Rp4000-Rp4500 per kilogram.

Harga kentang anjlok di tingkat petani karena gencarnya impor kentang dari China. Kentang impor tersebut harganya hanya Rp2300?Rp2500 per kilogram. Padahal selama ini kentang menjadi komoditas hortikultura yang banyak menyumbang devisa negara.

"Mendag nampaknya tidak punya solusi lain dalam menstabilkan harga komoditas pertanian, selain dengan impor. Kebijakan perdagangan selalu dihiasi dengan impor,"ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites